VULVA HYIEGENE
VULVA HYIEGENE
Pengertian
Vulva hygiene adalah tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu secara mandiri dalam membersihkan vulva. Mencegah infeksi di daerah vulva, perineum, maupun uterus.
Melakukan vulva hygiene sangat disarankan agar alat kelamin selalu dalam keadaan bersih. Jika sudah bersih, maka saluran reproduksi dapat dipastikan memiliki kesehatan yang baik. Berapa pun usia kamu saat ini, kebersihan vagina menjadi hal yang harus terus dilakukan.
Tujuan
Tujuan Personal hygiene adalah untuk meningkatkan derajat seseorang, memelihara kebersihan diri seseorang, memperbaiki Personal hygiene yang kurang dapat mencegah timbulnya penyakit, meningkatkan percaya diri seseorang dan menciptakan keindahan.
Dampak
Apabila seseorang tidak melakukan vulva hygiene/perawatan luka perineum secara benar, maka akan mengakibatkan pada penyembuhan lukanya yang akan menjadi lambat. Hal ini terjadi pada ibu post partum yang memiliki kemampuan kurang dalam melakukan vulva hygiene/perawatan luka perineum secara benar.
Meskipun jarang dibicarakan, menjaga kesehatan vagina menjadi hal yang penting dilakukan. Jika mengabaikannya, kebersihan vagina dapat memburuk dan memicu sejumlah komplikasi di kemudian hari. Mulai dari penurunan gairah seksual, hingga masalah kesuburan organ reproduksi wanita. Setiap wanita bertanggung jawab penuh terhadap kebersihan organ reproduksinya. Berikut cara melakukan vulva hygiene untuk menjaga organ kewanitaan:
1. Jaga Pakaian Dalam tetap Kering
Buang air kecil dapat menyebabkan celana dalam basah. Jika dibiarkan, bukan hanya bau tidak sedap saja yang muncul, kamu juga berisiko mengidap infeksi vagina. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, disarankan untuk mengeringkan area kewanitaan menggunakan tisu atau kain lembut.
2. Ganti Pembalut 4-6 Jam Sekali
Jika perdarahan normal, disarankan untuk mengganti pembalut 4-6 jam sekali. Namun, jika aliran sangat deras, disarankan untuk mengganti pembalut 3-4 jam sekali. Jangan lupa untuk membersihkan area kewanitaan setelah selesai berkemih.
3. Bersihkan Vagina Setelah Berhubungan Intim
Biasakan membersihkan vagina sesudah melakukan hubungan intim agar terhindar dari risiko infeksi vagina. Selain itu, rutin melakukan vulva hygiene setelah berhubungan intim dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih (ISK).
4. Hindari Penggunaan Sabun saat Mencuci Vagina
Hindari menggunakan sabun untuk membersihkan vagina. Penggunaan sabun dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri sehat di dalam vagina. Selain itu, sabun dapat mengubah pH di daerah vagina, sehingga memicu terjadinya iritasi dan menyebabkan pertumbuhan bakteri tidak sehat.
5. Hindari Penggunaan Douching
Douche adalah alat yang mengeluarkan air yang biasanya digunakan untuk membersihkan sekret vagina. Dalam penggunaannya, douching dapat mengganggu keseimbangan pH dalam vagina akibat penggunaan bahan kimia tertentu. Jika sudah begitu, bakteri normal vagina akan terganggu.
6. Jangan Gunakan Produk Pembersih Beraroma
Tips melakukan vulva hygiene selanjutnya dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan produk pembersih beraroma, seperti tisu beraroma, deodoran atau lulur vagina. Alih-alih membersihkan, sejumlah produk tersebut akan membuat kamu rentan terhadap infeksi karena kandungan pH yang berbeda.
7. Praktikkan Hubungan Intim yang Aman
Hubungan intim tanpa menggunakan kondom berisiko tinggi terkena infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia, gonore, herpes, kutil, sifilis dan human immunodeficiency virus (HIV). Oleh karena itu, menggunakan pelindung seperti kondom setiap kali berhubungan intim menjadi salah satu langkah paling sederhana dan efektif untuk mencegah IMS dan infeksi vagina.
8. Hindari Penggunaan Pakaian Dalam Ketat
Disarankan untuk menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan menyerap keringat seperti katun. Jika pakaian dalam terbuat dari kain sintetis, maka dapat menyebabkan area tersebut berkeringat karena sirkulasi udara yang kurang baik. Keringat dan kelembapan yang berlebihan dapat memicu pertumbuhan bakteri dan ragi, yang menjadi penyebab infeksi vagina.
9. Basuh dengan Arah yang Benar
Melakukan vulva hygiene selanjutnya dapat dilakukan dengan membasuhnya. Cara membersihkan vagina yang benar adalah membasuhnya dari depan ke belakang, yaitu dari vagina menuju anus, bukan sebaliknya. Jika melakukan sebaliknya, maka kemungkinan besar bakteri berbahaya dari dalam anus dapat masuk ke dalam vagina.
10. Jangan Mencukur Rambut Kemaluan
Beberapa wanita lebih suka mencukur rambut kemaluan agar tampak bersih. Padahal, rambut kemaluan bertindak sebagai jaring pengaman yang melindungi vulva (bagian luar alat kelamin wanita yang mengelilingi lubang vagina) dari infeksi bakteri. Jika ingin memendekkan rambut, disarankan untuk menggunakan gunting saja, jangan mencukurnya hingga bersih.
Langkah terakhir dan yang paling penting adalah, jangan mengabaikan tanda dan gejala infeksi pada vagina. Jika area kewanitaan memiliki bau yang tidak sedap, keputihan berlebihan, atau keputihan yang berwarna, segera konsultasikan dengan dokter. Jangan abaikan juga dika vagina mengalami gatal atau nyeri, karena kondisi tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan.
Komentar
Posting Komentar